Lampung Barat - - Kontestasi Pemilihan Calon Peratin / Kepala Desa di pekon Padang Cahya Kecamatan Balik Bukit Lamlung Barat yang kompetitif dan kompleks menimbulkan anggapan praktik Money Politik/ Politik uang rawan terjadi bukan hanya pada saat hari tenang atau mendekati hari pemilihan berupa Serangan Fajar, bahkan bisa terjadi dijauh hari sebelum hari pencoblosan, Biasanya praktik jual beli suara ini dilakukan secara door-to-door, dengan mendatangi pemilih kemudian memberikan uang secara langsung. Besarannya pun beragam.
Bupati Lambar Parosil Mabsus dalam acara Deklarasi Damai Pemilihan Peratin (Pilratin) serentak gelombang pertama tahun 2022 di GOR Aji Saka, Kawasan Sekuting Terpadu, Kecamatan Balik Bukit, Rabu (9/2/2022)., mewanti-wanti bahwa Pilpratin adalah sarana adu gagasan para calon untuk membangun Lampung Barat, jadi jangan tergiur dengan iming-iming Uang supaya terwujudnya demokrasi yang bersih.
"Pemilihan peratin merupakan ajang dalam mengadu sebuah gagasan, dan ide untuk membangun pekon menjadi lebih baik lagi, sehingga jangan sampai harapan masyarakat agar pekon lebih maju, dan berkembang hancur karena tergiur dengan uang yang di berikan oleh oknum calon peratin, " jelasnya.
"Berkompetisi lah secara kesatria jangan bermain money politik, karena pemimpin berkarakter yang diharapkan oleh rakyat adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan demi pembangunan dan kesejahteraan pekon juga masyarakatnya, " ungkap Parosil.
"Kita berharap dalam pemilihan peratin mendatang bisa berjalan dengan lancar dan tidak ditemukan adanya money politik, sehingga kita benar-benar menjunjung demokrasi yang bersih, " tambahnya.
Sementara itu Aprizal, seorang Calon Peratin Nomor Urut 1, kepada awak media menyampaikan harapannya dalam momen Pilpratin Pekon Padang Cahya ini menjadi media pembelajaran bagi masyarakat untuk memilih calon pemimpin dengan mengedepankan aspirasi dan kualitas calonnya bukan berharap pada serangan fajar yang bisa merusak demokrasi.
“Harapannya momen pilpratin ini khususnya Pekon Padang Cahya, ini sebagai pemblajaran bagaimna money polytic ini bisa hilang dari Padang Cahya ini, karena money polytic ini akan merusak demokrasi khususnya yang ada di Padang Cahya.”
Masih kata Aprizal, “Mudah-mudahan Pilpratin ini bisa menjadikan pembelajaran bagi masyarakat untuk bisa lebih mengedepankan aspirasi-aspirasi, lompatan-lompatan ketimbang selalu berharap akan adanya serangan-serangan fajar, Dan dengan adanya money politik ini, berati calon itu tdak siap menang siap kalah”. Sampainya.
Ditempat terpisah Habib, Salah seorang warga yang mengaku sebagai Pendukung Calon Peratin Nomor Urut 1 tersebut juga mengatakan pentingnya edukasi politik bagi masyarakat, agar kedepan setiap gelaran pemilu akan menghasilkan pejabat yang berkualitas.
“Potensi praktik Money Politic akan terus ada selama Pendidikan politik di Indonesia yang masih rendah Sehingga pemilih belum teredukasi secara maksimal tentang pentingnya pemilu baik tingkat Pemilihan Kepala desa, legislatif, maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Sangat perlu juga disampaikan kepada masyarakat edukasi pentingnya selektif dalam memilih calon yang baik dalam pemilu dan apa konsekuensi dari politik uang”. Ucapnya.
Meski praktik politik uang merajalela di Indonesia, namun efek pada hasil suara yang diperoleh oleh calon tergolong sangat rendah, hanya mempengaruhi tidak sampai 12?ri total hasil suara salah satu alasannya adalah kandidat salah memilih target.
Penelitiannya menunjukkan, alih-alih menargetkan pemilih loyal, para calon justru banyak menyasar pemilih yang tidak terikat yang belum tentu akan memberikan suara mereka.Sementara pemilih loyal, yang jumlahnya terbatas juga diperebutkan oleh banyak kandidat yang bersaing, sehingga membuat mereka sulit untuk disasar. (Tim)